 |
| Nurkilan: crasa.blogspot.com©™ "Semoga Allah menerima ibadah kita" |
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Di alunan ini, ku luah keresahan, untuk mengharungi liku kehidupan. Sepanjang jalan penuh penuh kesulitan, apakah aku akan berjaya. Hanya pegangan sebagai bekalan untuk menyuluh di lorong gelita.
"Mind" "Body". Manakahah lebih mempengaruhi antara satu sama lain?
Biodata
.jpg)
PAUTAN
- CURAHAN RASA
- AntiVirus AVG
- Ejen carian
- Erti Hidup Pada Memberi
- Fiqh & Sunnah
- Hizbut Tahrir
- Jawatan kosong Kerajaan dan Swasta
- JobsMalaysia
- Jom Cari Kerja
- Minda Tajdid
- Product reviews and prices, software downloads, and tech news
- Pustaka Online Media Islam
- The encyclopedia of free software downloads.
- Ummah
- Ustaz Azhar Idrus
- Windows Info
Must Be Sure.
.::: Allah Name's :::.
This time is;...
Calendar Hijri / Masihi
Berbudi Baik ©™
Pelajaran semua insan,
Bila tiba datang harapan,
Walau belum tentu jalan,
Arah pandang ke depan,
Di dalam tiada gambaran,
Di dalam penuh dugaan,
Walau apa pun telahan,
Melalui batasan,
Harus terima ia berpada,
Kita amalkan,
Hati perlulah di dada,
Syukurlah sepanjang masa,
Rukuknya sepanjang masa,
Fakir diri tiada apa,
Perlu berganding juang,
Sepanjang zaman,
Apa yang akan datang,
Merintih tetap bertahan,
Biar susah tetap tenang,
Akal jiwa fikiran,
Tidak perlu mendabit,
Dada mu yang sempit,
Tunduk lagak padi,
Semakin berisi,
Merendah tiada tinggi,
Merendah tiada dengki,
Alam pun senang hati,
Larilah ke hadapan,
Mengejar impian,
Hitam muram jalanan,
Jadikan satu sempadan,
Kitakan orang harapan,
Tidak lekang hulurkan salam,
Musnah hidup masa depan,
Bermula apa yang difaham,
Budi baik kesucian dalam hati,
Budi baik tiada terperi,
Kita tenang akan senang hati,
Semoga mengerti lurah duniawi.
Bila tiba datang harapan,
Walau belum tentu jalan,
Arah pandang ke depan,
Di dalam tiada gambaran,
Di dalam penuh dugaan,
Walau apa pun telahan,
Melalui batasan,
Harus terima ia berpada,
Kita amalkan,
Hati perlulah di dada,
Syukurlah sepanjang masa,
Rukuknya sepanjang masa,
Fakir diri tiada apa,
Perlu berganding juang,
Sepanjang zaman,
Apa yang akan datang,
Merintih tetap bertahan,
Biar susah tetap tenang,
Akal jiwa fikiran,
Tidak perlu mendabit,
Dada mu yang sempit,
Tunduk lagak padi,
Semakin berisi,
Merendah tiada tinggi,
Merendah tiada dengki,
Alam pun senang hati,
Larilah ke hadapan,
Mengejar impian,
Hitam muram jalanan,
Jadikan satu sempadan,
Kitakan orang harapan,
Tidak lekang hulurkan salam,
Musnah hidup masa depan,
Bermula apa yang difaham,
Budi baik kesucian dalam hati,
Budi baik tiada terperi,
Kita tenang akan senang hati,
Semoga mengerti lurah duniawi.
Kandungan Terdahulu
"Ntah Ya Ntah Tidak" ©™
Hendak apa lagi kalau sudah terluka, hendak apa lagi kalau sudah musnah semua, begitulah dunia aman damai tanpa sengketa, begitulah nasib, suka duka ada nikmatnya, bukankah sabar itu separuh dari iman, tetap benar ia walau dicampak kelautan luka, tetap aman walau kelautan duka, ntahya ntahtidak tutur kau penuh riak, tidak sedar diri untung nasib, kau pun terpijak, kau pun dipijak, begitulah hidup manusia buta hatinya, menilai sesuatu tanpa akal, ikut nasfsunya, ingatlah kita semua, segala penuh persoalan, di sana terjawab semua, yang benar tetap benar, sendiri akan rindu amalannya, bukankah kita saudara, tiada apa bezanya, kita sama, indahnya pandang alam maya, burung berkicau riang, pohon menghijau, apa yang nak dikesalkan, gagal bukan penghalang, siap segala bekal, buat taulan, buatlah pedoman.
Countdown, Islamic Ornament
No comments:
Post a Comment